KERINDUANKU...
Pagi yang Dirindukan... Alam yang basah, rumput berkedip malu malu Oh maaf itu embun, meminta ampun, seperti biasanya . . Padahal tersenyum Murni anginnya, menghirup pun tak tega, rasanya . Rebahkanlah dulu daun itu biarkan dia Asa di buai serasa melambai bernafas dengan santai biarkan semua lalu lalai Di genggam seorang pemuda harapan Bukan tanpa tujuan, dengan lantunan Mengemis kepastian nantikan saja hilir kata dalam sajak tentang lirikan mata Tak perlu meronta, tanah ini punya ceritanya Terakhir begini beberapa saatnya terasa sepi Diam dalam guyonan bincang kenari Mata terpejam bibir meringis Kurasa perih berlalu . . Haah Bertumpu haru di pangkuan sang waktu Biarkan dia cuci muka dulu Perdetiknya biar kupeluk rindu Aku belum ingin berlalu